Mak…
Sungguh betapa pengorbananmu
Engkau memilih memberi lelah pada tanganmu
daripada harus membuat kami memincingkan mata
Engkau tak ingin mata kami lelah
dan lebih memilih mengambil beban itu di lambaian tanganmu..
Tapi Mak…
Beri kami kepercayaan kali ini saja…
Sebab sebenarnya kami mampu
Kami tak perlu benar mengeryitkan mata
Sebab mata kami masih awas melihat kerlip cahaya di kejauhan..
Mak…
Tolonglah terima sembah bakti kami
Biarlah kami yang menanggungnya
Tak perlu kau berpeluh dan membahayakan diri
Sebab kami menyayangimu lebih daripada diri kami sendiri..
Mak…tolonglah…
Atas hormat dan taklim kami
Tolong percayalah pada kami…
Sekali lagi kuminta
Percayalah pada mata kami…
Dan percayalah bahwa lampu sein itu diciptakan untuk menggantikan lambaian tangan yang akan membuat bahumu lelah…dan terlebih lagi…membahayakanmu serta orang orang disekitarmu…juga aku…
**sebuah puisi untuk emak-emak yang lebih suka depaplang dibanding menggunakan lampu seinnya…sore tadi